Sabtu, 02 Mei 2015

Bijih Besi



Besi merupakan komponen kerak bumi yang persentasenya sekitar 5%. Besi atau ferrum tergolong unsur logam dengan symbol Fe, dan merupakan logam kedua yang paling banyak di bumi ini. Bentuk murninya berwarna gelap, abu-abu keperakan dengan kilap logam. Logam ini sangat mudah bereaksi dan mudah teroksidasi membentuk karat.


GEOLOGI

Proses utama pembentukan cebakan bijih besi dominan hasil kristalisasi magma dan proses metamorfosa. Proses magmatis, identik dengan pembentukan emas . Apabila magma sebagai agen utama proses pembentukan kaya akan kandungan mineral besi, naiknya magma dari kantung magma dapat menghasilkan cebakan bijih besi dalam jumlah besar. Geometri batuan pluton pembawa mineral, dapat membentuk batolit, lakolit dan lapolit.
Sedangkan larutan akan memiliki mobilitas lebih tinggi, dapat mendekati permukaan dengan mengisi bagian kekar dan patahan membentuk urat sulfide besi. Aliran magma melalui conduit, dan berhasil mencapai permukaan dapat membentuk batuan lelehan kaya mineral besi. Selama proses transfortasi menuju permukaan, kontak panas dengan batuan sekitar menimbulkan proses metamorf dan dapat membentuk bolder, dan sill dan dimensi batuan beku lainnya.
Dari sejumlah unsur atau mineral yang terdapat di kulit bumi, ternyata hanya beberapa unsur atau mineral saja yang berbentuk unsur tunggal (native element). Sebagian besar merupakan persenyawaan unsur - unsur dan membentuk mineral atau asosiasi mineral.
Mineral yang mengandung satu jenis logam atau beberapa asosiasi logam disebut mineral logam (Metallic mineral). Apabila kandungan logamnya relatif besar dan terikat secara kimia dengan unsur lain maka mineral tersebut disebut Mineral Bijih (ore mineral). Yang disebut bijih/ore adalah material/batuan yang terdiri dari gabungan mineral bijih dengan komponen lain (mineral non logam) yang dapat diambil satu atau lebih logam secara ekonomis. Apabila bijih yang diambil hanya satu jenis logam saja maka disebut single ore.Apabila yang bisa diambil lebih dari satu jenis bijih maka disebut complex-ore.
Mineral non logam yang dikandung oleh suatu bijih pada umumnya tidak  menguntungkan bahkan biasanya hanya mengotori saja, sehingga sering dibuang. Kadang-kadang apabila terdapatkan dalam jumlah yang cukup banyak bisa dimanfaatkan sebagai hasil sampingan (”by- product’), misalnya mineral kuarsa, fluorit, garnet dan lain - lain. Mineral non logam tersebut disebut ”gangue mineral” apabila terdapat bersama - sama mineral logam di dalam suatu batuan. Apabila terdapat di dalam endapan non logam yang ekonomis, disebut sebagai ’waste mineral”.
Kadar (prosentase) rata-rata minimum ekonomis suatu logam pada bijih disebut ”cut off grade”. Kandungan logam yang terpadat pada suatu bijih disebut ”tenor off ore”. Karena kemajuan teknologi, khususnya terkait cara-cara pemisahan logam, sering menyebabkan mineral atau batuan yang pada mulanya tidak bernilai ekonomis bisa menjadi mineral bijih atau bijih yang ekonomis.
Jenis logam tertentu tidak selalu terdapat di dalam satu macam mineral saja, tetapi juga terdapat pada lebih dari satu macam mineral. Misalnya logam Cu bisa terdapat pada mineral kalkosit, bornit atau krisokola. Sebaliknya satu jenis mineral tertentu sering dapat mengandung lebih dari satu jenis logam. Misalnya mineral Pentlandit mengandung logam nikel dan besi. Mineral wolframit mengandung unsur-unsur logam Ti, Mn dan Fe. Keadaan tersebut disebabkan karena logam-logam tertentu sering terdapat bersama-sama pada jenis batuan   dengan asosiasi mineral tertentu pula, hal itu erat hubungannya dengan proses kejadian (genesa) mineral bijih.
Karakter dari endapan besi ini bisa berupa endapan logam yang berdiri sendiri namun seringkali ditemukan berasosiasi dengan mineral logam lainnya. Kadang besi terdapat sebagai kandungan logam tanah (residual), namun jarang yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Endapan bijih besi yang ekonomis umumnya berupa; Magnetite, Hematite, Limonite dan Siderite.  Kadang kala dapat berupa mineral: Pyrite, Pyrhotite,  Marcasite dan Chamosite.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar