Selasa, 05 Mei 2015

Topaz

Batu topaz merupakan batu mulia yang termasuk paling banyak digunakan untuk cincin permata dan hiasan permata pada perhiasan lainnya seperti gelang, kalung dan liontin.Selain memiliki kadar kekerasan 7 – 8 skala moch scale, kristal batu topaz ini tergolong cukup mendukung struktur fraktalnya untuk memancarkan kembali sinar yang diserap, sehingga keindahan kemilau cahaya khas dari sebuah permata dapat terlihat pada batu topaz.
Ciri Keaslian dan Kualitas Batu Topaz

Dalam menentukan ciri batu topaz harus memakai loop 10x khusus untuk topaz yang berkualitas VSI to IF dan ciri-ciri keaslian yang utama dari sebuah batu topaz adalah adanya serat halus selain serat kristal kasar dan inklusi (kotoran alami batu mulia). Sedangkan untuk kualitas ditentukan sebagai berikut:
  • Warna, warna yang lebih pekat seperti pada Swiss Blue Topaz dan London Blue Topaz semakin indah untuk dilihat
  • Cahaya, nyala cahaya dari dalam yang berkerlip di permukaan juga menjadi faktor penilaian keindahan batu topaz, cahaya yang tajam, menyala di seluruh bagian batu topaz dan berkilau atraktif merupakan ciri batu topaz berkualitas bagus.
  • Kebeningan dan kebersihan, semakin bening semakin mudah batu topaz menyerap dan memancarkan cahaya yang anda dan semakin indah dilihat, hanya saja jika terlalu bening kita wajib cek dengan loop 10x apakah ada serat halus atau tidak karena jika tidak ada berarti itu bukan batu mulia namun merupakan batu imitasi dan cahayanya juga tidak atraktif, warna biasanya berkesan “mati”.
  • Potongan dan Ukuran, potongan yang proporsional atau rapih juga menjadikan tolak ukur kualitas sebuah batu mulia dan ini juga berlaku di batu topaz. Ukuran yang lebih besar biasanya mempengaruhi ke harga, karena batu mulia tidak seperti emas yang mana tidak bisa di lebur dan dijadikan lebih besar.
  • Struktur Fraktal, struktur fraktal yang lebih padat atau lebih kecil dan rapih tentu menambah keindahan pencahayaan nyala luster di dalam dan otomatis menjadikan batu topaz tersebut semakin atraktif kerlipan cahayanya.

Warna Batu Topaz

Dibulan September dan Oktober 2014 ini sedang ada promo batu topaz, yang tersedia dengan jenis warna batu topaz sebagai berikut:
White topaz (topaz bening)

Batu Permata Topaz Bening Oval 4.62 caratCocok untuk cincin resmi seperti cincin lamaran dan cincin pernikahan, karena dengan kebeningan dan cahaya yang tajam menjadiannya bak berlian alami. Nama lain dari White Topaz antara lain: topaz putih, topaz bening, topaz unheated atau topaz untreated, karena pada dasarnya batu topaz diambil dari perut bumi adalah berwarna putih atau colorless.  Kualitas batu topaz putih ini sangat di tentukan dari kebeningan dan struktur fraktal



Sky blue topaz (topaz biru langit)

Batu Permata Natural Light Blue Topaz 1.50 caratBatu topaz ini cocok untuk cincin fashion dengan kristal warna biru muda terang. Kebetulan di website yang menjual batu mulia ini harganya lebih murah dari jenis topaz lainnya, sehingga cocok juga untuk stok persediaan permata bagi para pedagang dan para pengrajin perhiasan perak dan emas yang sering menggunakan batu mulia sebagai hiasan permata.

Topaz sky blue ini biasanya masih dapat terlihat serat oleh mata dan juga inklusi dapat terlihat dengan mata, namun itu jika hanya benar-benar diperhatikan, sekilas sama sekali tidak terlihat, yang terlihat hanya keindahan alami sebuah permata biru muda terang.


Swiss blue topaz (topaz biru muda lebih pekat)

Swiss Blue Topaz 2.90 cts NaturalTopaz swiss blue lebih ideal untuk dijadikan cincin perhiasan untuk para wanita, dengan warna biru muda yang lebih pekat dan kebeningan yang bersih dan bening dari sky blue topaz menjadikan keindahan batu topaz swiss blue ini lebih lembut dan elegan.

Kerlipan cahaya batu topaz swiss blue ini masih lebih indah daripada sky blue topaz, biasanya dipakai untuk perhiasan yang diikat dengan emas putih atau emas kuning atau dengan silver 925 namun dengan design yang di rancang sendir (custom design). Silahkan klik gambar disamping untuk mengetahui harga promo batu topaz swiss blue tersebut. Banyak dipakai oleh para executive muda, kalangan artis filem sinetron dan para ibu-ibu istri pejabat di Indonesia.
London blue topaz (topaz biru tua pekat)

Permata London Blue Topaz 2.22 carat Exclusive Luster! Batu topaz ini berwarna biru pekat, sangat bagus untuk cincin pria terutama untuk anda yang menduduki jabatan tinggi di suatu perusahaan, tentunya untuk menambah penampilan anda yang sering memakai jaz / blazer berwarna biru tua dengan kemeja putih seperti pada pejabat bank, Anggota DPR RI, dan para Menteri.

Cukup dengan silver 925 krom putih, dengan design untuk kepala cincin model kotak maka sudah dapat terbentuk sebuah cincin exclusive yang mana biasanya di jual di toko perhiasan berkisar 7jt an. Tentunya akan jauh lebih hemat jika anda beli batu topaz london blue ini terpisah dengan cincin, kemudian bawa ke pengrajin perak untuk membuat sebuah cincin yang exclusive. Warna dan sinar luster batu topaz london blue ini sangat menarik untuk dipandang.
Smookey topaz (topaz warna coklat asap)

Pear Shape Smookey Topaz 1.35 Batu topaz berwarna coklat ini sangat ideal untuk dijadikan hiasan cincin permata atauliontin kalung, dengan warna coklat (seperti coklat moca atau kopi), menjadikan smookey topaz ini ideal untuk cincin fashion bagi para pekerja perkantoran yang sering hang out sepulang jam kantor melepas lelah di cafe atau di tempat keramaian lainnya.

Walaupun warnanya coklat, tetap saja kilatan cahaya smookey topaz tidak kalah dengan topaz jenis lainnya, yang mana keindahannya dapat terlihat dari jarak cukup jauh sekitar 2 sampai 4 meter.

Korundum


Korundum jenis batu permata dengan kekerasan 9 ( dalam skala kekerasan mohs ) dibawah tingkat kekerasan intan yang mempunyai kekerasan 10. Korundum merupakan jenis permata yang banyak disukai penggemar batu permata baik cuma untuk koleksi atau dipakai sebagai perhiasan sehari-hari. Tapi pada umumnya batu permata dengan nama korundum jarang didengar atau digunakan karena untuk batu jenis ini biasanya orang lebih mengenal dengan sebutan safir atau ruby. Jadi untuk jenis batu permata korundum dengan warna asal bukan merah disebut safir khusus untuk yang berwarna merah orang biasa menyebutnya dengan ruby. Ada satu nama khusus pula untuk safir orange tapi ada efek warna kemerahan pada warna orangenya biasa disebut sebagai paparadsha.

Bila dilihat dari karakter batu jenis ini ada yang banyak serat biasa disebut safir daging biasa berasal dari Burma, untuk jenis batu ini biasanya dibentuk cobocon ( bulat atau lonjong seperti helm ) karena adanya serat yang cukup banyak terkadang timbul efek asterism apabila terkena sinar atau orang biasa menyebutnya ada ster nya (star)


Safir yang jernih tembus seperti intan ( walaupun tetap ada serat tapi sangat halus ) biasa dibentuk dengan bentuk bersegi segi atau faset sehingga timbul kilauan cahaya ( Seperti kilauan berlian ), biasanya asal batu tersebut banyak terdapat di SriLangka


Untuk warna safir yang populer adalah warna biru karena safir terlanjur populer dengan blue Saphire padahal warna safir bervariasi dari putih agak kebiruan sampai benar benar biru tua sekali, adapula bewarna ungu, biru keabuan, orange, green dan dari penilaian warna tersebut merupakan salah satu kriteria penilaian harga jual. Kriteria yang lain kejernihan dan efek pantulan sinar ( biasa orang bilang ada lasernya ) atau efek star yang dihasilkan juga sangat mempengaruhi harga jual dari batu tersebut


Senin, 04 Mei 2015

Aspal


Definisi Aspal
Material berwarna hitam atau coklat tua. Pada temperatur ruang berbentuk padat sampai agak padat, jika dianaskan sampai temperatur tentu dapat menjadi lunak / cair sehingga dapat membungkus partikel agregat pada waktu pembuatan campuran aspal beton atau sapat masuk kedalam pori-pori yang ada pada penyemprotan/ penyiraman pada perkerasan macadam atau pelaburan. Jika temperatur mulai turun. Aspal akan mengeras dan mengikat agregat pada tempatnya (sifat Termoplastis)

    Hidrocarbon adalah bahan dasar utama dari aspal yang umumnya disebut bitumen. Sehingga aspal sering juga disebut bitumen,
    Aspal merupakan salah satu material konstruksi perkerasan lentur . Aspal merupakan komponen kecil . Umumnya 4 – 10 % dari berat campuran. Tetapi merupakan komponen yang relatif mahal
    Aspal umumnya berasal dari salah satu hasil destilasi minyak bumi (Aspal Minyak) dan bahan alami (aspal Alam),
    Aspal minyak (Aspal cemen) bersifat mengikat agregat pada campuran aspal beton dan memberikan lapisan kedap air. Serta tahan terhadap pengaruh asam, Basa dan garam,
    Sifat aspal akan berubah akibat panas dan umur, aspal akan menjadi kaku dan rapuh dan akhirnya daya adhesinya terhadap partikal agregat akan berkurang.

Jenis Aspal Berdasarkan cara mendapatkannya

Aspal Alam :
- Aspal Gunung (Rock Asphalt)
ex : Aspal P. Buton
- Aspal Danau (Lake Asphalt)
ex : Aspal Bermudez, Trinidad

Aspal alam ada yang diperoleh di gunung-gunung seperti aspal di pulau buton, dan ada pula yang diperoleh di pulau Trinidad berupa aspal danau. Aspal alam terbesar di dunia terdapat di Trinidad, berupa aspal danau. Indonesia memiliki aspal alam yaitu di Pulau Buton, yang terkenal dengan nama Asbuton (Aspal Pulau Buton). Penggunaan asbuton sebagai salah satu material perkerasan jalan telah dimulai sejak tahun 1920, walaupun masih bersifat konvensional. Asbuton merupakan batu yang mengandung aspal. Asbuton merupakan material yang ditemukan begitu saja di alam, maka kadar bitumen yang dikandungnya sangat bervariasi dari rendah sampai tinggi.

Produk asbuton dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu :1) Produk asbuton yang masih mengandung material filler, seperti asbuton kasar,asbuton halus,asbuton mikro, dan butonite mastik asphalt.2) Produk asbuton yang telah dimurnikan menjadi aspal murni melalui proses ekstrasi atau proses kimiawi

Aspal Buatan :Aspal Minyak Merupakan hasil destilasio minyak bumi

Berdasarkan jenis bahan dasarnya

    Asphaltic base crude oil
    Bahan dasar dominan aspaltic
    Parafin base crude oil
    Bahan dasar dominan parafin
    Mixed base crude oil
    Bahan dasar campuran asphaltic dan parafin

Berdasarkan bentuknya

    Aspal keras/panas (Asphalt cemen)

aspal yang digunakan dalam keadaan panas dan cair, pada suhu ruang berbentuk padat
*) Aspal keras pada suhu ruang (250 – 300 C) berbentuk padat
*) Aspal keras dibedakan berdasarkan nilai penetrasi (tingkat kekerasannya)
*) Aspal keras yang biasa digunakan :
    -  AC Pen 40/50, yaitu aspal keras dgn penetrasi antara 40 – 50
    -  AC pen 60/70, yaitu aspal keras dgn penetrasi antara 60 – 79
    -  AC pen 80/100, yaitu aspal keras dengan penetrasi antara 80 – 100
    -  AC pen 200/300, yaitu aspal keras dengan penetrasi antara 200-300
*) Aspal dengan penetrasi rendah digunakan di daerah bercuaca panas, volume lalu lintas tinggi.
*) Aspal dengan penetrasi tinggi digunakan untuk daerah bercuaca dingin, lalu lintas rendah.
*) Di Indonesia umumnya digunakan aspal penetrasi 60/70 dan 80/100.

    Aspal dingin / Cair (Cut Back Asphalt)

aspal yang digunakan dalam keadaan dingin dan cair, pada suhu ruang berbentuk cair
*) Aspal cair merupakan campuran aspal keras dengan bahan pencair dari hasil penyulingan minyak bumi
*) Pada suhu ruang berbentuk cair
*) Berdasarkan bahan pencairnya dan kemudahan penguapan bahan pelarutnya, aspal cair dibedakan atas :
1.  RC (Rapid curing cut back )
Merupakan aspal keras yang dilarutkan dengan bensin (premium), RC
merupakan curback asphal  yang paling cepat menguap.      
RC cut back asphalt dugunakan sebagai:
- Tack coat (Lapis perekat)
- Prime Coat (Lapis resap pengikat)
2.  MC (Medium Curing cut back)
Merupakan aspal keras yang dilarutkan dengan minyak tanah  (Kerosine). MC merupakan cutback aspal yang kecepatan menguapnya sedang.
3.  SC (Slow Curing cut back)
Merupakan aspal keras yang dilarutkan dengan solar, SC merupakan cut back asphal yang paling lama menguap.
SC Cut back asphalt  digunakan sebagai:
- Prime  coat
- Dust laying (lapis pengikat debu)
Cut back aspal dibedakan berdasarkan nilai viscositas pada suhu 600 (makin kental)
ex :
RC 30 – 60              MC 30 – 60                SC 30 – 60
RC 70 – 140            MC 70 – 140              SC 70 - 140

    Aspal emulsi (emulsion asphalt)

aspal yang disediakan dalam bentuk emulsi dandigunakan dalam kondisi dingin dan cair
*) Aspal emulsi adalah suatu campuran aspal dengan air dan bahan pengemulsi
Jenis- Jenis Aspal
*) Emulsifer agent merupakan ion bermuatan listrik (Elektrolit), (+) Cation ; (-) Annion
*) Emulsifer agent berfungsi sebagai stabilisator
*) Partikel aspal melayang-layang dalam air karena partikel aspal diberi muatan listrik.
Jenis- Jenis Aspal
*) Berdasarkan muatan listriknya, aspal emulsi dapat dibedakan atas ;
1. Kationik,   
disebut juga aspal emulsi asam, merupakan aspal emulsi yang     bermuatan arus listrik posirif
2. Anionik,
disebut juga aspal emulsi alkali, merupakan aspal emulsi yang     bermuatan negatif
3. Nonionik,
merupakan aspal emulsi yang tidak mengalami ionisasi, berarti        tidak     mengantarkan listrik.
*) Yang umum digunakan sebagai bahan perkerasan jalan adalah aspal emulsi anionik dan kationik.
*) Berdasarkan kecepatan pengerasannya aspal emulsi dibedakan atas
- Rapid Setting (RS), aspal yang mengandung sedikit bahan   pengemulsi sehingga pengikatan cepat terjadi. Digunakan untuk
Tack Coat
- Medium Setting (MS), Digunakan untuk Seal Coat
- Slow Seeting (SS), jenis aspal emulsi yang paling lambat menguap,    Digunakan Sebagai Prime coat

    
Aspal Buton

Aspal buton merupakan aspal alam yang berasal dari pulau buton, Indonesia.Aspal ini merupakan campuran antara bitumen dengan bahan mineral lainnya dalam bentuk bantuan.Karena aspal buton merupakan bahan alam maka kadar bitumennya bervariasi dari rendah sampai tinggi.Berdasarkan kadar bitumennya aspal buton dibedakan atas  B10, B13, B20, B25, dan B30 (Aspal Buotn B10 adalah aspal buton dengan kadar bitumen rata-rata 10%)

Minggu, 03 Mei 2015

Belerang


Belerang atau S ditemukan di alam dalam dua bentuk, sebagai belerang alam dan bersenyawa dengan logam-logam lain. Sebagai belerang alam ditemukan dalam bentuk kristalbelerang ( hamper murni ), dan dalam bentuk lumpur ( 40-60% ). Belerang Kristal berwarna kuning agak gelap karena adanya impurities, goresan putih, mengkilat, rasa batu ambar, belahan berbentuk konkoidal dan tidak rata, kekerasan 1,5-2,5, B.d 2,05 kalau dibakar berwarna biru dan menghasilkan gas SO2 juga berbau tidak enak.
Belerang alam biasanya ditemukan pada gunung-gunung berapi atau sumber air panas. Semua cebakan belerang yang ditemukan di Indonesia, proses terjadinya mempunyai hubungan erat dengan aktivitas gunung api. Cebakan belerang ini terbentuk oleh kegiatan-kegiatan solfatar, fumalora atau sebagai akibat dari gas-gas dan larutan-larutan yang mengandung belerang yang keluar dari dalam bumi. Cebakan belerang yang beraasal dari gunung api seperti kerak belerang, aliran belerang, belerang sedimenter dan cebakan hydrothenmal metasomatik.
Belerang dalam senyawa dengan logam-logam yaitu Pyrite, Chalcopyrite, Galena dan lain-lain. Pada Negara yang tidak mempunyai belerang alam bentuk ini pun dapat dipakai untuk keperluan tertentu.
Penyelidikan/ Penambangan:
Penyelidikan terhadap deposit belerang yang dapat dilakukan adalah penyelidikan geologi daerah belerang, pengeboran dan sumur eksplorasi, kemudian contoh-contoh diperiksa di laboratorium secara analisa kimia untuk menentukan kadar belerang dan diadakan mikroskopi bijih.
senambangan deposit belerang dapat dilakukan dengan cara open pit mining ( tambang terbuka ), dimana penggalian/pengambilan deposit belerang dengan shovel, kemudian diangkut dengan truck ke tempat pengolahan. Bila deposit belerang kecil maka penambangannya dapat dilakukan dengan cangkul, atau alat-alat lain.

Penambangan deposit belerang yang mempunyai overburden tebal
Cara yang dapat dilakakuan untuk jumlah belerang yang besar bias menggunakan Bor yang berlapis-lapis kemudian maasukan air panas (335°F) ke jalan deposit belerang, kemudian larutan belerang dipompakan keluar.

Pencucian/Pengolahan:
Pengolahannya tergantung pada bahan penyusunnya.
Belerang alam yang berbentuk lupur diflotasi dulu sebelum dimasukan dalam dapur. Belerang alan berbentuk Kristal dapat langsung dimasukan dalam dapur. Pemisahan dalam dapur dapat terjadi karena belerang mempunyai titk lebur yang lebih rendah dibandingkan dengan impuristiesnya. Belerang yang berasal dari persenyawaan logam-logam, dipanggang dahulu untuk mendapatkan gas SO2.

Penggunaan:
Belerang digunakan untuk membuat asam belerang (asam sulfat – H2SO4 ) yang perlu dalam pembuatan pupuk, penghalusan minyak, bahan-bahan kimia berat, membuat ter, batubara dan hasil batubara lain, untuk mengasami basi baja dan lain-lain keperluan metalurgi. Untuk membuat cat, bahan peledak, rayon film cellulose, ebonite ( campuran dengan karet ), tekstil, cairan sulfide, CS2 ( carbon sulfide ) industry karet, debu-debu anti serangga, membunuh hama tanaman, racun tanaman yang mengganngu tanaman, pengawet kayu, pabrik kertas dan korek api, barang kesenian, gas racun pada peperangan, untuk proses sulfitasi dalam pabrik gula dan kinine, industry kimia dan lain-lain pemakaian yang kecil-kecil.


Sabtu, 02 Mei 2015

NIKEL



Endapan nikel laterit merupakan bijih yang dihasilkan dari proses pelapukan batuan ultrabasa yang ada di atas permukaan bumi. Istilah Laterit sendiri diambil dari bahasa Latin “later” yang berarti batubata merah, yang dikemukakan oleh M. F. Buchanan (1807), yang digunakan sebagai bahan bangunan. Material tersebut sangat rapuh dan mudah dipotong, tetapi apabila terlalu lama terekspos, maka akan cepat sekali mengeras dan sangat kuat.
Laterit merupakan regolith atau tubuh batuan yang mempunyai kandungan Fe yang tinggi dan telah mengalami pelapukan, termasuk di dalamnya profil endapan material hasil transportasi yang masih tampak batuan asalnya. Sebagian besar endapan laterit mempunyai kandungan logam yang tinggi dan dapat bernilai ekonomis tinggi, sebagai contoh endapan besi, nikel, mangan dan bauksit. Di dalam industri pertambangan nikel laterit atau proses yang diakibatkan oleh adanya proses lateritisasi sering disebut sebagai nikel sekunder.


GEOLOGI

Proses pembentukan nikel laterit diawali dari proses pelapukan batuan ultrabasa, dalam hal ini adalah batuan harzburgit. Batuan ini banyak mengandung olivin, piroksen, magnesium silikat dan besi, mineral-mineral tersebut tidak stabil dan mudah mengalami proses pelapukan.
Faktor kedua sebagai media transportasi Ni yang terpenting adalah air. Air tanah yang kaya akan CO2, unsur ini berasal dari udara luar dan tumbuhan, akan mengurai mineral-mineral yang terkandung dalam batuan harzburgit tersebut. Kandungan olivin, piroksen, magnesium silikat, besi, nikel dan silika akan terurai dan membentuk suatu larutan, di dalam larutan yang telah terbentuk tersebut, besi akan bersenyawa dengan oksida dan mengendap sebagai ferri hidroksida.
Endapan ferri hidroksida ini akan menjadi reaktif terhadap air, sehingga kandungan air pada endapan tersebut akan mengubah ferri hidroksida menjadi mineral-mineral seperti goethite (FeO(OH)), hematit (Fe2O3) dan cobalt. Mineral-mineral tersebut sering dikenal sebagai “besi karat”.
Endapan ini akan terakumulasi dekat dengan permukaan tanah, sedangkan magnesium, nikel dan silika akan tetap tertinggal di dalam larutan dan bergerak turun selama suplai air yang masuk ke dalam tanah terus berlangsung. Rangkaian proses ini merupakan proses pelapukan dan leaching. Unsur Ni sendiri merupakan unsur tambahan di dalam batuan ultrabasa. Sebelum proses pelindihan berlangsung, unsur Ni berada dalam ikatan serpentine group. Rumus kimia dari kelompok serpentin adalah X2-3 SiO2O5(OH)4, dengan X tersebut tergantikan unsur-unsur seperti Cr, Mg, Fe, Ni, Al, Zn atau Mn atau dapat juga merupakan kombinasinya.
Adanya suplai air dan saluran untuk turunnya air, dalam hal berupa kekar, maka Ni yang terbawa oleh air turun ke bawah, lambat laun akan terkumpul di zona air sudah tidak dapat turun lagi dan tidak dapat menembus bedrock (Harzburgit). Ikatan dari Ni yang berasosiasi dengan Mg, SiO dan H akan membentuk mineral garnierit dengan rumus kimia (Ni,Mg)Si4O5(OH)4. Apabila proses ini berlangsung terus menerus, maka yang akan terjadi adalah proses pengkayaan supergen (supergen enrichment). Zona pengkayaan supergen ini terbentuk di zona saprolit. Dalam satu penampang vertikal profil laterit dapat juga terbentuk zona pengkayaan yang lebih dari satu, hal tersebut dapat terjadi karena muka air tanah yang selalu berubah-ubah, terutama dari perubahan musim.
Dibawah zona pengkayaan supergen terdapat zona mineralisasi primer yang tidak terpengaruh oleh proses oksidasi maupun pelindihan, yang sering disebut sebagai zona Hipogen, terdapat sebagai batuan induk yaitu batuan Harzburgit.

Faktor-faktor Utama Pembentukan Endapan Nikel Laterit
Faktor-faktor utama pembentukan bijih nikel laterit adalah :
a.   Batuan asal
Batuan asal merupakan syarat utama untuk terbentuknya endapan nikel laterit, macam batuan asalnya adalah batuan ultrabasa. Dalam hal ini pada batuan ultrabasa tersebut : terdapat elemen Ni yang paling banyak diantara batuan lainnya, mempunyai mineral-mineral yang paling mudah lapuk atau tidak stabil, seperti olivin dan piroksin, mempunyai komponen-komponen yang mudah larut dan memberikan lingkungan pengendapan yang baik untuk nikel.


b.  Iklim.
Adanya pergantian musim kemarau dan musim penghujan dimana terjadi kenaikan dan penurunan permukaan air tanah juga dapat menyebabkan terjadinya proses pemisahan dan akumulasi unsur-unsur. Perbedaan temperatur yang cukup besar akan membantu terjadinya pelapukan mekanis, dimana akan terjadi rekahan-rekahan dalam batuan yang akan mempermudah proses atau reaksi kimia pada batuan.

a.    Reagen-reagen kimia dan vegetasi.
Yang dimaksud dengan reagen-reagen kimia adalah unsur-unsur dan senyawa-senyawa yang membantu mempercepat proses pelapukan. Air tanah yang mengandung CO2 memegang peranan penting didalam proses pelapukan kimia. Asam-asam humus menyebabkan dekomposisi batuan dan dapat merubah pH larutan dan erat kaitannya dengan vegetasi daerah. Dalam hal ini, vegetasi akan mengakibatkan : penetrasi air dapat lebih dalam dan lebih mudah dengan mengikuti jalur akar pohon-pohonan, akumulasi air hujan akan lebih banyak, humus akan lebih tebal Keadaan ini merupakan suatu petunjuk, dimana hutannya lebat pada lingkungan yang baik akan terdapat endapan nikel yang lebih tebal dengan kadar yang lebih tinggi. Selain itu, vegetasi dapat berfungsi untuk menjaga hasil pelapukan terhadap erosi mekanis.



b.    Struktur
Struktur yang sangat dominan adalah struktur kekar (joint) dibandingkan terhadap struktur patahannya. Seperti diketahui, batuan beku mempunyai porositas dan permeabilitas yang kecil sekali sehingga penetrasi air sangat sulit, maka dengan adanya rekahan-rekahan tersebut akan lebih memudahkan masuknya air dan berarti proses pelapukan akan lebih intensif.

c.    Topografi.
Topografi lokal akan sangat mempengaruhi sirkulasi air beserta reagen-reagen lain. Untuk daerah yang landai, maka air akan bergerak perlahan-lahan sehingga akan mempunyai kesempatan untuk mengadakan penetrasi lebih dalam melalui rekahan-rekahan atau pori-pori batuan. Akumulasi andapan umumnya terdapat pada daerah-daerah yang landai sampai kemiringan sedang, hal ini menerangkan bahwa ketebalan pelapukan mengikuti bentuk topografi. Pada daerah yang curam, secara teoritis, jumlah air yang meluncur lebih banyak daripada air yang meresap ini dapat menyebabkan pelapukan kurang intensif.

f.    Waktu yang cukup lama akan mengakibatkan pelapukan yang cukup intensif karena akumulasi unsur nikel cukup tinggi.

MANGAN




Kebutuhan barang tambang mangan dewasa ini meningkat seiring dengan peningkatan teknologi dan kebutuhan akan mangan. Mangan yang merupakan logam yang digunakan untuk berbagai macam kebutuhan seperti campuran logam untuk menghasilkan baja, campuran logam untuk kebutuhan baterai, dan untuk berbagai kebutuhan logam lainnya.
Mangan merupakan salah satu dari 12 unsur terbesar yang terkandung dalam kerak bumi. Mineral mangan yang diketahui ada sekitar 300 jenis. Namun yang sering dijumpai dalam cebakan bijih komersial ada 13 jenis. Pirolusit dan psilcmelan merupakan mineral yang umum menjadi cebakan utama bijih mangan.
Di Indonesia, cadangan mangan cukup besar namun tersebar di banyak lokasi, yang secara individu umumnya berbentuk kantong atau lensa berukuran kecil dengan kadar yang bervariasi. Cadangan mangan yang telah diketahui sekitar 5,35 juta ton, sedangkan cadangan yang sedang ditambang berjumlah 4,90 juta ton saat ini, terdapat empat usaha pertambangan mangan yang telah berproduksi. Salah satu diantaranya merupakan tambang mangan tertua yaitu PD Kerta Pertambangan yang dimiliki oleh pemerintah daerah Provinsi Jawa Barat, sedang tiga perusahaan lainnya adalah swasta nasional.
Kegunaan mangan sangat luas, baik untuk tujuan metalurgi maupun non-metalurgi. Untuk tujuan non-metalurgi, mangan digunakan untuk produksi baterai, kimia, keramik dan gelas, glasir dan frit, pertanian, proses produksi uranium, dan lainnya. Di Indonesia, industri hilir pemakai mangan adalah industri baterai, keramik dan porselein, industri logam, dan industi korek api.


Geologi

Mula jadi
a.       Cebakan Terrestial
Menurut park (1956), cebakan mangan dibagi dalam 5 tipe yaitu :
-          Cebakan Hidrothermal.
-          Cebakan sedimenter, baik bersama-sama maupun tanpa affiliasi vulkanik
-          Cebakan yang berasosiasi dengan aliran lava bawah laut
-          Cebakan metamorfosa
-          Cebakan laterit dan akumulasi residual

Dari kelima tipe cebakan tersebut, sumber mangan komersial berasal dari cebakan sedimenter yang terpisah dari aktivitas vulkanik dan cebakan akumulasi residual.
Cebakan sedimen laut mempunyai cirri khusus yaitu berbentuk perlapisan dan lensa-lensa. Seluruh cebakan biji karbonat berasosiasi dekat dengan batuan karbonat atau grafitik, dan kadang-kadang mengandung lempung yang menunjukkan adanya suatu pengurangan lingkungan pengendapan dalam cekungan terdekat.  Sebaliknya cebakan bijih oksida lebih umum dan berasosiasi dengan sediment klasik berukuran kasar, dengan sedikit atau sama sekali bebas dari unsur karbon organic. Cebakan bijih ini dihasilkan di bawah kondisi oksidasi yang kuat dan bebas sirkulasi air.
Cebakan bijih oksida merupakan cebakan sedimenter yang sangat komersial dengan kadar bijih 25-40% Mn, sedangkan cebakan bijih karbonat kadarnya cenderung lebih kecil, yaitu 15-30% Mn.

b.      Nodul
Istilah Nodul mangan umum digunakan walaupun sebenarnya kurang tepat, karena selain mangan masih terkandung pula unsur pasir, nikel, kobalt, dan molybdenum, sehingga akan lebih sesuai bila dinamakan dengan nodul poli-metal.
Dasar samudra diperkirakan diselimuti lebih dari 3 triliyun ton nodul berukurang kentang. Disamuidra pasifik sendiri, nodul yang terbentuk diperkirakan sebesar 10 juta ton per tahun. Berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan oleh USBM, diketahui bahwa zona kadar tertinggi terdapat dalam cekungan sediment pasifik bagian timur, yang terletak pada jarak 2.200 km sebelah tenggara Los Angeles, Kalifornia. Di zc na ini, nodul mangan mangan terjadi dalam lapisan tunggal dan tidak teratur.
Secara individu, nodul mempunyai kilap suram dengan warna coklat tanah hingga hitam kebiruan. Tekstur permukaan dari halus hingga kasar. Setiap nodul mengandung satu atau lebih sisa-sisa makhluk air laut. Pragmen batuan, atau nodul lainnya. Nodul ini diliputi oleh lapisan mangan, besi, dan logam oksida lainnya yang berbentuk konsentris namun tidak terus-menerus. Lapisan lempung kemudian mengisi celah-celah diantara lapisan oksida tersebut secara tidak beraturan dan biasanya dapat dijadikan patokan dalam perhitungan periode pertumbuhan nodul bersangkutan.

Potensi dan Pemanfaatan
Potensi cadangan bijih mangan di Indonesia cukup besar, namun terdapat di berbagai lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Potensi tersebut terdapat di Pulau Sumatera, Kepulauan Riau, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
Menurut data statistic dari Central Bureau of Statistics memperlihatkan bahwa konsumsi atau penggunaan mangan sangat besar dengan total 43,579.26 ton pada tahun 2002 dan meningkat pada tahun 2003 sebesar 52,242.67 ton dengan konsumsi terbesar pada industri besi dan baja yang bisa mencapai 90%.

Sifat fisik dan Penambangan Besi


SIFAT FISIK
Besi merupakan komponen kerak bumi yang persentasenya sekitar 5%. Besi atau ferrum tergolong unsur logam dengan symbol Fe. Besi bersama dengan nikel merupakan alloy pada inti bumi/inner core. Bijih besi utama terdiri dari hematit (Fe2O3).dan magnetit (Fe3O4).
Bentuk murninya berwarna gelap, abu-abu keperakan dengan kilap logam . Logam ini sangat mudah bereaksi dan mudah teroksidasi membentuk karat. Sifat magnetism dan kelistrikan besi sangat kuat, dan sifat dalamnya malleable atau dapat ditempa. Tingkat kekerasan 4-5 dengan berat jenis 7,3 - 7,8.
 

Penggunaan logam besi dapat dikatakan merupakan logam utama. Dalam kehidupan seharti-hari, besi dimanfaatkan untuk: Bahan pembuatan baja Alloy dengan logam lain seperti; tungsten, mangan, nikel, vanadium, dan kromium untuk menguatkan atau mengeraskan campuran. Pemakaian terbesar adalah industry baja, adapun pemanfaatan lainnya digunakan di bidang IT, medis, , biokimia, dan sebagainya.

PENAMBANGAN
Untuk mengetahui potensi terukur terkait jumlah cadangan, maka dapat dilakukan kombinasi eksplorasi geologi dan geofisika. Peran geofisika akan sangat membantu dalam memetakan keberadaan, kedalaman benda dan besar geometri.
Setelah diperoleh model geologi dan cadangan terukur, penambangan bijih besi umumnya dilakukan melalui tambang terbuka . Tambang tertutup tidak dapat menjamin kuantitas produksi, menimbang batuan bijih besi cukup keras.


Bijih Besi



Besi merupakan komponen kerak bumi yang persentasenya sekitar 5%. Besi atau ferrum tergolong unsur logam dengan symbol Fe, dan merupakan logam kedua yang paling banyak di bumi ini. Bentuk murninya berwarna gelap, abu-abu keperakan dengan kilap logam. Logam ini sangat mudah bereaksi dan mudah teroksidasi membentuk karat.


GEOLOGI

Proses utama pembentukan cebakan bijih besi dominan hasil kristalisasi magma dan proses metamorfosa. Proses magmatis, identik dengan pembentukan emas . Apabila magma sebagai agen utama proses pembentukan kaya akan kandungan mineral besi, naiknya magma dari kantung magma dapat menghasilkan cebakan bijih besi dalam jumlah besar. Geometri batuan pluton pembawa mineral, dapat membentuk batolit, lakolit dan lapolit.
Sedangkan larutan akan memiliki mobilitas lebih tinggi, dapat mendekati permukaan dengan mengisi bagian kekar dan patahan membentuk urat sulfide besi. Aliran magma melalui conduit, dan berhasil mencapai permukaan dapat membentuk batuan lelehan kaya mineral besi. Selama proses transfortasi menuju permukaan, kontak panas dengan batuan sekitar menimbulkan proses metamorf dan dapat membentuk bolder, dan sill dan dimensi batuan beku lainnya.
Dari sejumlah unsur atau mineral yang terdapat di kulit bumi, ternyata hanya beberapa unsur atau mineral saja yang berbentuk unsur tunggal (native element). Sebagian besar merupakan persenyawaan unsur - unsur dan membentuk mineral atau asosiasi mineral.
Mineral yang mengandung satu jenis logam atau beberapa asosiasi logam disebut mineral logam (Metallic mineral). Apabila kandungan logamnya relatif besar dan terikat secara kimia dengan unsur lain maka mineral tersebut disebut Mineral Bijih (ore mineral). Yang disebut bijih/ore adalah material/batuan yang terdiri dari gabungan mineral bijih dengan komponen lain (mineral non logam) yang dapat diambil satu atau lebih logam secara ekonomis. Apabila bijih yang diambil hanya satu jenis logam saja maka disebut single ore.Apabila yang bisa diambil lebih dari satu jenis bijih maka disebut complex-ore.
Mineral non logam yang dikandung oleh suatu bijih pada umumnya tidak  menguntungkan bahkan biasanya hanya mengotori saja, sehingga sering dibuang. Kadang-kadang apabila terdapatkan dalam jumlah yang cukup banyak bisa dimanfaatkan sebagai hasil sampingan (”by- product’), misalnya mineral kuarsa, fluorit, garnet dan lain - lain. Mineral non logam tersebut disebut ”gangue mineral” apabila terdapat bersama - sama mineral logam di dalam suatu batuan. Apabila terdapat di dalam endapan non logam yang ekonomis, disebut sebagai ’waste mineral”.
Kadar (prosentase) rata-rata minimum ekonomis suatu logam pada bijih disebut ”cut off grade”. Kandungan logam yang terpadat pada suatu bijih disebut ”tenor off ore”. Karena kemajuan teknologi, khususnya terkait cara-cara pemisahan logam, sering menyebabkan mineral atau batuan yang pada mulanya tidak bernilai ekonomis bisa menjadi mineral bijih atau bijih yang ekonomis.
Jenis logam tertentu tidak selalu terdapat di dalam satu macam mineral saja, tetapi juga terdapat pada lebih dari satu macam mineral. Misalnya logam Cu bisa terdapat pada mineral kalkosit, bornit atau krisokola. Sebaliknya satu jenis mineral tertentu sering dapat mengandung lebih dari satu jenis logam. Misalnya mineral Pentlandit mengandung logam nikel dan besi. Mineral wolframit mengandung unsur-unsur logam Ti, Mn dan Fe. Keadaan tersebut disebabkan karena logam-logam tertentu sering terdapat bersama-sama pada jenis batuan   dengan asosiasi mineral tertentu pula, hal itu erat hubungannya dengan proses kejadian (genesa) mineral bijih.
Karakter dari endapan besi ini bisa berupa endapan logam yang berdiri sendiri namun seringkali ditemukan berasosiasi dengan mineral logam lainnya. Kadang besi terdapat sebagai kandungan logam tanah (residual), namun jarang yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Endapan bijih besi yang ekonomis umumnya berupa; Magnetite, Hematite, Limonite dan Siderite.  Kadang kala dapat berupa mineral: Pyrite, Pyrhotite,  Marcasite dan Chamosite.

Kamis, 30 April 2015

Sifat Fisik dan Penambangan Emas


Sifat fisik emas adalah logam yang tidak aktif, tidak bereaksi dengan air dan banyak pelarut lainnya. Memiliki titik leleh 1064° C dan titik didih 2808° C, menjadikan emas walaupun sebagai logam lunak namun tahan akan panas. Emas adalah penghantar panas dan kelistrikan yang baik. Rapat massa mencapai 19,3 gram/sentimeter kubik, dengan berat atomic 196,97.
Emas merupakan salah satu logam lunak dengan skala kekerasan 2,5 – 3 Mohs, rapat massa mencapai 19,3 gram/sentimeter kubik, dengan berat atomic 196,97. Memiliki warna kuning gelap dengan ikatan atomic yang tidak terstruktur, dapat membedakan antara emas dengan galena (memiliki warna sama tapi bentuk Kristal berbeda).

Penambangan
Sistem penambangan dapat dilakukan melalui tambang tertutup atau tambang terbuka. Pemilihan pendekatan penambangan, mempertimbangkan model geologi mineralisasi emas dan teknik yang ekonomis dalam mendapatkannya. Sistem tambang terbuka pada mineralisasi porfiri, diantaranya terdapat ditambang emas dan tembaga Grasberg, Tembagapura, Papua seperti diperlihatkan pada Gambar di bawah ini

Untuk mineralisasi berupa veins/urat , dilakukan penambangan tertutup membuat terowongan menuju alur urat. Visualisasi penambangan diperlihatkan pada gambar di bawah ini.








Logam emas telah lama dimanfaatkan manusia baik sebagai alat perhiasan dan alat transaksi internasional. Keunggulan logam emas adalah tahan akan korosi, dan mudah ditempa untuk dibentuk dibandingkan logam lainnya, selain tampilan warna yang lebih indah. Beberapa kelebihan tersebut menjadikan logam ini telah bernilai tinggi sejak dahulu.
Emas juga digunakan sebagai standar fundamen ekonomi suatu bangsa, alat tukar yang stabil, dan dasar transaksi keuangan internasional. Semakin tinggi cadangan emas suatu Negara, mencerminkan kekuatan perekonomiaannya. Dibidang medis, radio isotop emas dimanfaatkan untuk penelitian biologi dan terapi kanker. Sedangkan sifat konduktif dari emas, terdapat komponen elektronika tertentu menggunakan bahan ini.


EMAS (GOLD)



Mineral emas unsur logam berwarna kuning gelap, lunak mendekati britle. Disimbolkan oleh Au berasal dari bahasa latin aurum yang mempunyai arti emas. Termasuk pada kelompok unsur transisi bernomor atomic 79, susunan table periodic.  Emas sebagian besar dimanfaatkan sebagai alat perhiasan dan investasi dan sebagai alat tukar dalam perdagangan.


GEOLOGI

Larutan hidrotermal terbentuk pada fase akhir siklus pembekuan magma. Interaksi antara larutan hidrotermal dengan batuan yang dilewati akan menyebabkan terubahnya mineral-mineral penyusun batuan samping dan membentuk mineral alterasi. Larutan hidrotermal tersebut akan terendapkan pada suatu tempat membentuk mineralisasi.
Faktor-faktor dominan yang mempengaruhi pengendapan mineral di dalam sistem hidrotermal terdiri dari empat macam, yaitu:
(1) Perubahan temperatur
(2) Perubahan tekanan
(3) Reaksi kimia antara fluida hidrotermal dengan batuan yang dilewati dan
(4) Percampuran antara dua larutan yang berbeda.

Temperatur dan pH fluida merupakan faktor terpenting yang mempengaruhi mineralogi sistem hidrotermal. Tekanan langsung berhubungan dengan temperatur, dan konsentrasi unsur terekspresikan di dalam pH batuan hasil mineralisasi.Alterasi merupakan perubahan di dalam komposisi mineralogi suatu batuan (terutama secara fisik dan kimia), khususnya diakibatkan oleh aksi dari fluida hidrotermal. Alterasi hidrotermal merupakan konversi dari gabungan beberapa mineral membentuk mineral baru yang lebih stabil di dalam kondisi temperatur, tekanan dan komposisi hidrotermal tertentu. Mineralogi batuan alterasi dapat mengindikasikan komposisi atau pH fluida hidrotermal.
Komposisi batuan samping berperan mengkontrol mineralogi alterasi. Mineralogi skarn terbentuk di dalam batuan karbonatan. Fase adularia K-feldspar dipengaruhi oleh batuan kaya potasium. Paragonit (Na-mika) terbentuk pada proses alterasi yang mengenai batuan berkomposisi albit. Muskovit terbentuk di dalam alterasi batuan potasik.
Sistem pembentukan mineralisasi di lingkaran Pasifik secara umum terdiri dari endapan mineral tipe porfiri, mesotermal sampai epitermal. Tipe porfiri terbentuk pada kedalaman lebih dari 1 km dan batuan induk berupa batuan intrusi. Endapan porfiri mempunyai diameter 1 sampai  2 km dan bentuknya silinder.
Tipe mesotermal terbentuk pada temperatur dan tekanan menengah, dan bertemperatur > 300oC. Kandungan sulfida bijih terdiri dari kalkopirit, spalerit, galena, tertahidrit, bornit, dan kalkosit. Mineral penyerta terdiri dari kuarsa, karbonat (kalsit, siderit, rodokrosit), dan pirit. Mineral alterasi terdiri dari serisit, kuarsa, kalsit, dolomit, pirit, ortoklas, dan lempung.
Tipe epitermal terbentuk di lingkungan dangkal dengan temperatur < 300oC, dan fluida hidrotermal diinterpretasikan bersumber dari fluida meteorik. Endapan tipe  ini merupakan kelanjutan dari sistem hidrotermal tipe porfiri, dan terbentuk pada busur magmatik bagian dalam di lingkungan gunungapi kalk-alkali atau batuan dasar sedimen. Sistem ini umumnya mempunyai variasi endapan sulfida rendah dan sulfida tinggi (Gambar  3.1 dan 3.2).
Mineral bijih terdiri dari timonidsulfat, arsenidsulfat, emas dan perak, stibnite, argentit, cinabar, elektrum, emas murni, perak murni, selenid, dan mengandung sedikit galena, spalerit, dan galena. Mineral penyerta terdiri dari kuarsa, ametis, adularia, kalsit, rodokrosit, barit, flourit, dan hematit. Mineral alterasi terdiri dari klorit, serisit, alunit, zeolit, adularia, silika, pirit, dan kalsit.

Gambar 3.1. Model mineralisasi emas-perak lingkaran Pasifik

 
Gambar 3.2. Model fluida sulfida tinggi dan rendah

Terdapat beberapa asosiasi mineral petunjuk sistem hipogen dalam proses magmatik yang berhubungan dengan mineralisasi epigenetik seperti dipaparkan pada Tabel 3.1.




Tabel  3.1. Asosiasi mineral petunjuk sistem hipogen dalam proses magmatik  
                  yang berhubungan dengan mineralisasi epigenetik.


 


Zonasi alterasi dapat mempunyai bentuk geometri yang berbeda-beda, mulai dari bentuk konsentris, linier, sampai tidak teratur dan komplek. Zonasi alterasi endapan Porfiri Cu mempunyai bentuk konsentris. Bagian inti/tengah terdiri dari alterasi potasik, berkomposisi potasium feldspar dan biotit. Bagian tengah merupakan zonasi alterasi philik tersusun oleh kuarsa-serisit-pirit. Bagian paling luar mempuyai alterasi propilitik, mineraloginya tersusun oleh kuarsa-klorit-karbonat, dan setempat-setempat terdapat epidot, albit atau adularia. Endapan epitermal berbentuk urat/vein yang berasosiasi dengan struktur mayor mempunyai pola linier dan paralel dengan arah struktur. Urut-urutan zonasi alterasi dari temperatur tinggi ke temperatur rendah adalah argilik sempurna, serisit, argilik, dan propilitik.Mineralisasi/alterasi endapan urat yang berasosiasi dengan endapan logam dasar dicirikan oleh zonasi pembentukan mineral dari temperatur tinggi sampai rendah (Tabel 3.2). Urat/vein di daerah proksimal kaya kandungan tembaga dan rasio logam dibanding sulfur tinggi. Daerah ini dicirikan oleh hadirnya alterasi argillik sempurna di bagian dalam dan ke arah luar berubah menjadi alterasi serisitik. Daerah distal kaya kandungan timbal dan zeng, dan terdiri dari mineral sulfida dengan rasio logam dibanding sulfur rendah. Alterasi yang berkembang di daerah ini berupa alterasi propilitik, semakin ke arah jauh dari urat tersusun oleh batuan tidak teralterasi.


 

Model hubungan antara mineralisasi dan alterasi dalam sistem epitermal diperlihatkan pada Gambar di bawah ini. Beberapa asosiasi mineral bijih maupun mineral skunder erat hubungannya dengan besar temperatur larutan hidrotermal pada waktu mineralisasi. Mineral bijih galena, sfalerit dan kalkopirit terbentuk pada horison logam dasar bagian bawah dengan temperatur ≥ 350oC. Pada horison ini alterasi bertipe argilik sempurna dan terbentuk mineral alterasi temperatur tinggi seperti adularia, albit dan feldspar.
Fluida hidrotermal di horison logam dasar (bagian tengah) bertemperatur antara 200o- 400oC. Mineral bijih terdiri dari argentit, elektrum, pirargirit dan proustit. Mineral ubahan terdiri dari serisit, adularia, ametis, sedikit mengandung albit. Horison bagian atas terbentuk pada temperatur < 200oC. Mineral bijih terdiri dari emas di dalam pirit, Ag-garamsulfo dan pirit. Mineral ubahan berupa zeolit, kalsit, agat.

 
Berdasarkan pada kisaran temperatur dan PH , komposisi alterasi pada sistem emas-tembaga hidrotermal di lingkaran Pasifik dapat dikelompokan menjadi 6 tipe alterasi, yaitu:
1) Argilik sempurna (silika pH rendah, alunit, dan group mineral alunit-kaolinit.
2) Argilik tersusun oleh anggota kaolin (halosit, kaolin, dikit) dan illit (smektit,
    selang-seling illlit-smektit, illit) dan group mineral transisi (klorit-illit).
3) Philik tersusun oleh anggota kaolin (piropilit-andalusit) dan illit (serisit-mika
    putih) berasosiasi dengan mineral pada temperatur tinggi seperti serisit-mika-
    klorit.
4) Subpropilitik tersusun oleh klorit-zeolit yang terbentuk pada temperatur rendah
    dan propilitik tersusun oleh klorit-epidot-aktinolit terbentuk pada temperatur
    rendah.
5) Potasik tersusun oleh biotit-K-feldspar-aktinolit+klinopiroksen.
6) Skarn tersusun oleh mineral kalk-silikat  (Ca-garnet, klinopiroksen, tremolit).